Selasa 12 Feb 2013 14:44 WIB

Dorong Poros Tengah, Din Harap Suara Partai Islam Naik

Rep: Dyah Ratna Meta Novi / Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembentukan koalisi partai Islam melalui poros tengah dikatakan akan mendongkrak perolehan suara. Belajar dari masa lalu, suara gabungan partai Islam sendiri cukup tinggi. 

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menjelaskan, pada pemilu reformasi, suara gabungan partai Islam sebesar 39 persen. Kemudian turun menjadi 35 persen pada pemilu 2004. 

Pada pemilu lalu, suara gabungan partai Islam mencapai 25 persen. "Meskipun mengalami penurunan suara gabungan partai Islam masih cukup signifikan," katanya di Jakarta, Selasa (12/2).

Menurut dia, suara gabungan partai Islam kala itu masih lebih tinggi dari suara Partai Demokrat. Bahkan, mereka bisa mengusulkan calon presiden. Atau minimal mereka bisa mengusulkan calon wakil presiden.

Sayangnya, ujar Din, partai Islam malah tidak peduli dengan gagasan poros tengah. Mereka malah menyerah tanpa syarat dengan membentuk koalisi bersama Partai Demokrat. Padahal mereka diberi amanat untuk menyuarakan aspirasi umat Islam.  

Sikap seperti itu yang menurut Din membuat partai Islam tidak memiliki nilai tawar di depan Demokrat. Sehingga akhirnya dalam membuat kebijakan mereka tidak bisa menyampaikan amanat umat Islam. 

Ini terlihat dari diamnya partai-partai Islam saat pemerintah membuat kebijakan menaikkan harga BBM. Padahal kenaikan harga BBM merugikan umat Islam sebagai penduduk mayoritas Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement