REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Informasi soal adanya perbincangan antara mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq dengan Menteri Pertanian Suswono diakui oleh kuasa hukum.
Pengacara Luthfi Hasan Ishaaq, M Assegaf mengungkapkan komunikasi antara kliennya dengan Menteri Pertanian, Suswono terkait pembahasan mengenai peredaran daging tikus, daging celeng dan daging babi di tengah masyarakat.
"LHI pernah menyampaikan rasa prihatinnya mengenai beredarnya daging tikus, daging celeng dan daging babi," kata M Assegaf yang ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/2).
Assegaf menambahkan Menteri Pertanian, Suswono merupakan kader PKS dan salah satu menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II yang berasal dari PKS.
Adanya isu peredaran daging tikus, daging celeng dan daging babi, tentu menjadi perhatian PKS dan LHI menyampaikan hal itu kepada Suswono.
Selain itu, lanjut Assegaf, LHI juga pernah mengatakan kepada Suswono agar jangan sampai kementerian yang dipegang PKS malah kinerjanya memalukan dengan beredarnya daging-daging haram itu. Maka itu, LHI yang saat itu sebagai Presiden PKS meminta pertanggungjawaban Suswono selaku Mentan.
"Itu kan pertanggungjawaban mentan. Tapi isu peredaran daging haram itu sangat ramai di mana-mana dan itu membuat gelisah," tegas pengacara yang tergabung dalam Tim Pembela Muslim (TPM) ini.
Meski demikian, Assegaf mengungkapkan, ada komunikasi lain soal kuota daging sapi. Hanya, ketika itu LHI cuma mengusulkan kepada Mentan untuk diadakannya seminar terkait persoalan tersebut.
Pasalnya, LHI menerima informasi dari persatuan pengusaha sangat berbeda dengan kebutuhan di lapangan. Komunikasi dilakukan karena LHI dan Suswono sesama kader PKS.
Luthfi Hasan Ishaaq menjadi salah satu dari empat tersangka yang telah ditetapkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap impor daging sapi.
Ketua KPK, Abraham Samad pernah mengungkapkan jika penyidik telah mengantongi rekaman komunikasi antara LHI dengan Suswono yang diduga terkait kasus tersebut.