REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tahun ini, kuota beras miskin (Raskin) Jawa Barat (Jabar) berkurang sebesar 16 persen. Yakni, awalnya untuk 3,1 juta rumah tangga sasaran (RTS) menjadi 2,6 juta RTS.
Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Jabar Usep Karyadi meminta agar tidak ada kesalahpahaman di masyarakat. Oleh karena itu, tuturnya, semua pihak terkait harus gencar melakukan sosialisasi.
''Jatah Raskin dari pemerintah pusatnya memang dikurangi. Ini, harus disosialisasikan ke masyarakat,'' ujar Usep kepada Republika, Selasa (12/2).
Usep mengatakan, masyarakat yang memperoleh raskin benar-benar masyarakat yang sangat miskin. Jumlah masyarakat miskin sendiri, di Jabar cukup dinamis.
Ia berharap, pengurangan kuota ini tidak menimbulkan masalah.