REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa pemerintah senantiasa berupaya mengurangi jumlah buruh tani.
"Jumlah buruh tani sekarang telah turun menjadi 38 juta orang dari tahun sebelumnya sebanyak 42 juta orang," kata Hatta, di Hajimena, Natar, Lampung Selatan, Minggu.
Menurut Hatta, jumlah buruh tani seperti itu masih menunjukkan dalam setiap hektare produksi padi, terlalu banyak yang mengurusnya.
Kenyataan itu juga menunjukkan masih banyak warga yang tidak memiliki lahan, sehingga menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah yang harus diurai.
Namun menurut dia, penanganan tersebut juga membutuhkan kerja sama berbagai pihak.
Selaku Ketua Dewan Pembina Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Hatta Rajasa mengajak jajaran KTNA di Provinsi Lampung untuk dapat bersama-sama menyelesaikan PR yang masih ada tersebut.
Diharapkan para buruh tani di masa mendatang mempunyai lahan milik yang permanen, bukan musiman, kata dia lagi. Dia menegaskan, pemerintah sekarang ingin fokus mengurai persoalan itu.
Dalam kunjungan ke Lampung, Hatta Rajasa melakukan silaturahmi dengan jajaran KTNA kabupaten/kota di daerah ini.