REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan kepala daerah Jawa Barat 2013 yang dilaksanakan 24 Februari mendatang berpotensi berlangsung satu putaran.
Direktur Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid menyatakan peluang satu putaran terbuka lebar meski tidak menutup kemungkinan Pilkada dilakukan dua putaran.
"Tingkat pemilihan calon menyentuh angka 30,5 persen sehingga dua opsi tersebut punya peluang sama," ujarnya saat ditemui di bilangan Menteng, Ahad (10/2).
Survei pada 2-7 Februari ini merupakan survei kedua yang dilakukan Puskaptis. Sebelumnya survei dilakukan pada 3-9 januari 2013.
Survei melibatkan 1.250 sampel yang tersebar di 26 kabupaten kota dan 185 kecamatan. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling. Margin eror 1,5 sampai 2,8 persen.
Peluang elektabilitas Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep Nana Suryana Toyib sebesar 1,76 persen atau turun dari sebelumnya 3,06 persen. Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul mendapat hasil 20,92 persen pada Januari, namun turun menjadi 15,20 persen.
Pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki 14,71 persen pada Januari dan meningkat menjadi 18,40 persen.
Dede Yusuf-Lex Laksamana meningkat dari 24,38 persen menjadi 27,04 persen. Sedangkan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar juga mengalami peningkatan dari 25,20 persen menjadi 30,80 persen. Jumlah responden yang tidak menjawab (swing voter) sebanyak 6,80 persen pada survei terbaru.
"Perolehan elektabilitas sampai Januari mencapai ambang batas yang diamanahkan konstitusi sebesar 30+1. Jadi, Pilkada Jabar masih berpotensi dua putaran," katanya.