REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berbagi kisah mengenai Imlek.
"Sejak masih kecil, keluarga saya jarang sekali merayakan Imlek, bahkan mungkin hampir tidak pernah. Apalagi sejak bapak saya meninggal, saya malah lebih sering bekerja pada saat Imlek," kata dia, di Jakarta, Jumat (9/2).
Meskipun jarang merayakan Imlek, Ahok -panggilan akrab dia- mengaku momen itu masih dia sempatkan untuk menjalankan tradisi budaya Cina, yaitu membagikan angpaow. Dia keturunan etnis Cina yang sebelum menjadi wakil gubernur DKI Jaya adalah seorang bupati di Bangka-Belitung.
"Angpaow itu saya bagikan kepada anak-anak kecil dari saudara-saudara dekat dan juga anak-anak saya. Isinya bervariasi, mulai dari Rp20.000, Rp50.000 sampai Rp100.000. Pokoknya, diatur sendiri saja," ujar Ahok.
Sementara itu, terkait perayaan Imlek yang jatuh pada 10 Februari 2013, Ahok mengaku tidak memiliki rencana khusus, seperti open house.
"Tidak, pada saat Imlek nanti, saya tidak punya rencana open house, karena sudah saya lakukan sebelumnya, yaitu pada Natal kemarin. Jadi, tidak ada open house ketika imlek," tutur Ahok.