Sabtu 09 Feb 2013 03:07 WIB

Masjidil Haram Diperluas, Ini Dia Kecemasan Menag

Jamaah haji di Kota Makkah.
Foto: ROL/Heri Ruslan
Jamaah haji di Kota Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menteri Agama Suryadharma Ali merasa khawatir penyelenggaraan ibadah haji 2013 mengalami kemunduran yang disebabkan selain sebagai dampak perluasan kompleks Masjidil Haram juga munculnya kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi terkait penghapusan kehadiran kantor misi haji di Jeddah.

Suryadharma Ali mengakui bahwa bayang-bayang mendapat pondokan 100 persen dekat dengan Masjidil Haram dengan jarak kisaran dua km mustahil dapat dicapai. Sebab, kini sejumlah hotel yang berdekatan dengan Masjidil Haram jumlahnya hanya dapat dihitung dengan sebelah jari tangan.

Realitas di lapangan untuk mendapat pondokan pun makin sulit. Kepala Rumah Tangga Kantor Misi haji Indonesia, Adam, ketika dijumpai di kawasan Masjidil Haram, mengatakan, semakin berat rasanya untuk tahun 2013 ini bagi jamaah haji Indonesia untuk mendapatkan pondokan terdekat.

Pernyataan itu juga muncul dari beberapa mukimin yang tinggal di Mekkah dan Madinah yang dijumpai AAntara secara terpisah. Untuk mendapatkan pondokan seperti pada tahun lalu, dalam lima tahun mendatang, rasanya mustahil bisa diperoleh. Sebab, realitas yang ada di lapangan, mega proyek perluasan Masjidil Haram, dalam beberapa tahun ke depan, semakin gencar.

Mantan Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad, yang memimpin tim perumahan, pondokan dan catering haji 2013 memgaku merasa berat mendapatkan pondokan terdekat dengan kawasan Masjidil Haram.

Menurut Surya, realitas yang ada itu memunculkan penilaian bahwa pelayanan pada penyelenggaraan ibadah haji mengalami degradasi. Padahal, pihaknya terus menerus mendapatkan pondokan terdekat dengan Masjidil Haram.

Konsekuensinya dari sulit mendapat pondokan jauh, tentu menimbulkan biaya besar untuk pengadaan transportasi. Sebab, jarak lebih dari dua km (Masjidil Haram dan Pondokan) harus didukung dengan transportasi yang memadai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement