Jumat 08 Feb 2013 09:52 WIB

Bidan dan Dukun Turunkan Angka Kematian Bayi

Ibu dan bayi (ilustrasi).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Ibu dan bayi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BARABAI -- Kerja sama yang dijalin antara bidan kesehatan dengan dukun kampung yang khusus membantu persalinan mampu menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kusudiarto di Barabai, Jumat mengatakan, Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) HST dari tahun ke tahun menunjukkan kecendrungan penurunan.

Menurut dia, turunnya angka kematian ibu dan bayi tersebut antara lain karena beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah, antara lain peningkatan angka pertolongan persalinan oleh tim kesehatan.

Selain itu, kemitraan dengan dukun kampung yang semakin membaik serta kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan yang semakin memadai. "Tidak kalah penting karena adanya jaminan pembiayaan persalinan, pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, dan fasilitas pelayanan kesehatan swasta yang bekerjasama dengan pemerintah," katanya.

Menurut Kusudiarto, pada 2011 AKI di HST sebesar 197/100.000 dan pada 2012 turun menjadi 92/100.000 sedangkan AKB pada 2011 sebesar 13/1000 menjadi dan 2012 menjadi 11,76/1000.

Dengan turunnya AKI dan AKB tersebut, diharapkan mampu terus mendorong dan menjadi motivasi bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat. Selain itu, cakupan imunisasi juga cenderung terus membaik, yang ditandai dengan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) tingkat desa yang semakin meningkat, yaitu pada 2011 UCI desa mencapai 79 persen dan 2012 menjadi 87 persen.

"Namun demikian, peningkatan tersebut belum sesuai dengan target UCI nasional sebesar 90 persen," katanya. Berbagai upaya yang telah dilakukan, oleh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten HST untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, antara lain yaitu dengan adanya Puskesmas Keliling.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement