Jumat 08 Feb 2013 00:53 WIB

Ajak Warga Adang Teroris, Kapolda Bali 'Blusukan' di Pesisir

Rep: Ahmad Baaras/ Red: Djibril Muhammad
Terorisme (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Untuk menjaga Bali agar tidak disusupi teroris melalui jalur pantai, Kapolda Bali Irjen Pol Arif Wahyunadi mengunjungi sejumlah desa di pesisir utara dan selatan Pulau Bali.

Dalam kunjungan itu sebut mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, dia mengajak masyarakat setempat untuk ikut bersama-sama menjaga Bali.

"Kalau ada orang asing yang tidak dikenal, agar diawasi dan amati gerak-geriknya. Kalau ada yang mencurigakan, laporkan ke polisi," kata Arif, dalam kunjungannya ke Pulau Serangan, Denpasar Selatan belum lama ini.

Perihal kunjungannya ke Serangan yang juga menjadi salah satu objek wisata tirta di Bali itu, dikemukakan Arif saat acara tatap muka dengan wartawan di Denpasar, Bali, Selasa (5/2). 

Sementara Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hariadi, Kamis (7/2) kembali menegaskan, bahwa kunjungan Arif ke Serangan, penuh dengan suasana keakraban dan dialog dari hati ke hati dengan warga.

Arif mengatakan, saat berdialog dengan warga, para tokoh masyarakat setempat meyakinkan, kalau warga di sana yang jumlahnya mencapai 3 ribu orang, satu sama lain saling mengenal.

Karenanya kalau ada wajah baru, maka akan mudah diketahui. "Mereka sangat mengerti, bagaimana ikut bersama-sama menjaga keamanan Bali," kata Arif.

Pulau Serangan, berada di sebelah selatan kota Denpasar. Dulunya pulau yang dikenal dengan sebutan 'turtle island' itu terpisah dengan Bali daratan. Namun setelah terjadi reklamasi, kini keduanya disatukan jembatan sepanjang sekitar 100 meter.

Selain ummat Hindu, di kawasan itu juga bermukim ummat Islam Bali asal Bugis, yang sudah menetap sejak ratusan lalu.

Dikatakan Kapolda, untuk menjaga keamanan Bali dari perairan, Satuan Polisi Air Polda Bali juga terus melakukan pembinaan terhadap masyarakat pesisir.

Saat berkunjung ke Kabupaten Jembrana, Bali barat, pihaknya telah mendapat masukan dari masyarakat, yang mengingatkan jajarannya agar tidak hanya mengawasi daerah Gilimanuk namun juga jalur-jalur lain.

"Banyak jalur-jalur yang perlu diperhatikan yaitu pelabuhan-pelabuhan tradisional yang ada," ujar Mantan Staf Ahli Kapolri Jenderal Timur Pradopo bidang Sosial Politik itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement