Kamis 07 Feb 2013 23:45 WIB

Saluran Utama Tersumbat, Air Genangi Rumah Korban Banjir Bekasi

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Mansyur Faqih
Banjir kembali landa Jati Asih, Bekasi, Selasa (5/2).
Foto: Republika
Banjir kembali landa Jati Asih, Bekasi, Selasa (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JATIASIH -- Warga korban banjir Pondok Gede Permai (PGP) mulai membersihkan rumah dan jalan lingkungan masing-masing. Namun upaya tersebut mengalami kendala lantaran tersumbatnya saluran air utama oleh lumpur.

Kondisi ini membuat mereka tidak bisa membuang air bekas bersih-bersih ke selokan. Air bercampur lumpur pun masih saja terlihat tergenang di depan rumah warga. 

Berdasarkan pantauan Republika, lumpur yang menggenang di jalan lingkungan di RW 08, 09, 10 masih sangat tebal. Ketinggian lumpur pun bervariasi, namun ada yang mencapai hingga 20 centimeter.

"Jadinya sepertinya percuma. Lumpurnya sudah kita keluarkan dari dalam rumah. Tapi malah tergenang di depan rumah, tidak bisa mengalir," kata Abu Rasya (28 tahun) warga RT 009/10, Pondok Gede Permai (PGP), Kamis (7/2).

Ketua RW 10, Bambang menyatakan, saat ini yang paling dibutuhkan warga adalah pengerukan saluran air utama. Saluran itu membentang memotong Jalan Pondok Gede Permai dan melintasi tiga RW yang ada di PGP. 

"Jika saluran air utama itu sudah dikeruk, maka jalannya air akan lebih cepat. Sehingga jalan lingkungan pasti lebih cepat bersih," ujarnya.

Selain pengerukan saluran air utama, Pemkot Bekasi juga diminta mengirimkan armada truk pengangkut sampah. Karena, sejak air mulai surut pada Selasa lalu, belum terlihat upaya pengangkutan sampah. 

Sampah banjir, seperti kasur, kursi, dan lemari, pun masih terlihat menumpuk di pinggir Jalan Pondok Gede Permai.

Ia juga berharap, pemerintah segera melakukan penguatan tanggul secara keseluruhan. Bukan hanya tambal sulam seperti yang dilakukan pada 2010 akhir. 

"Waktu itu hanya 350 meter tanggul yang diperkuat, padahal panjang tanggul mencapai dua kilometer lebih," katanya.

Di RW 10 sendiri ada sembilan RT yang terdiri dari 450 Kepala Keluarga. Pada banjir Selasa (4/2) lalu, paling tidak semua wilayah RW 10 mengalami dampak paling parah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement