REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Seorang pelajar tewas setelah dianiaya kawanan berandalan bermotor. Korban Tio (16 tahun) warga Kampung Kopeng RT 04 RT 03, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi meninggal dunia, Selasa (5/2) malam.
Sebelumnya, korban sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Syamsudin, Kota Sukabumi selama sepuluh hari. Tio yang merupakan pelajar sebuah SMK swasta di Kota Sukabumi ini dibacok kawanan berandalan bermotor di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cikole, Ahad (27/1) lalu.
"’Tio mengalami luka pada bagian kepala bagian kanan,’’ ujar ayah kandung Tio, Eko Hari (46 tahun) kepada wartawan, Kamis (7/2). Ia meninggal karena luka yang dialaminya cukup parah.
Eko berharap, para pelaku berandalan bermotor dihukum dengan seberat-beratnya. Jangan sampai, peristiwa serupa dialami oleh pelajar lainnya.
Ibu kandung Tio, Ny Oom Nurjanah mengaku kehilangan dengan meninggalnya Tio.’’ Saya ingin pelaku dihukum berat,’’ imbuh dia. Oom mengatakan, anaknya pada saat kejadian izin untuk ke rumah temannya.
Namun, pada Ahad dini hari polisi datang ke rumah untuk memberitahukan Tio menderita luka bacok dan ditemukan di pinggir jalan. Kapolres Sukabumi Kota AKBP Hari Santosa mengatakan, polisi telah berhasil menangkap dua orang tersangka yang menyebabkan tewasnya Tio, Kamis (7/2) pagi.
Sementara pelaku penganiayaan terhadap diduga dilakukan oleh sebanyak tiga orang.Dua tersangka yang berhasil ditangkap yakni AN alias Ndut (17) warga Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole dan YW (16) warga Kecamatan Gunungpuyuh.
Tersangka AN merupakan anak putus sekolah, sedangkan YW merupakan pelajar SMA. Selain menangkap dua pelaku, terang Hari, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya baju, golok, jam tangan milik korban, dan handphone (HP).
Menurut Hari, maraknya aksi berandalan bermotor akan mendapatkan perhatian khusus dari aparat kepolisian. Upaya penindakan seperti razia ke sejumlah tempat berkumpulnya berandalan bermotor akan semakin digencarkan.