Kamis 07 Feb 2013 10:35 WIB

Akibat Banjir, SD Ini Minta Dibongkar

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah warga berada di atas atap rumah akibat banjir di kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi, Jabar, Selasa (5/2).
Foto: Antara/Paramayuda
Sejumlah warga berada di atas atap rumah akibat banjir di kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi, Jabar, Selasa (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JATIASIH -- Kepala Sekolah dan perwakilan guru SDN Jatirasa V, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Bekasi, mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi untuk segera melakukan perbaikan dan relokasi terhadap gedung sekolah mereka.

Hal ini agar kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terletak di dalam Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) itu tidak terganggu oleh musibah banjir lima tahunan.

''Harapannya supaya bangunan yang lama dibongkar saja. Soalnya sudah cukup lama dan sudah tidak layak. Kemudian dipindah di dekat halaman sekolah,'' kata Marwah Zaitun, Kepala Sekolah SDN Jatirasa V, kepada Republika, Kamis (7/2).

Marwah merujuk pada bangunan sekolah yang terdiri dari lima kelas. Bangunan satu lantai itu merupakan bangunan asli SDN Jatirasa V yang terus digunakan sejak puluhan tahun lalu.

Setiap banjir menerjang Pondok Gede Permai (PGP), hampir dapat dipastikan bangunan tersebut akan terendam. Meski masih kokoh, terdapat banyak kerusakan yang ada di beberapa bagian bangunan itu. Kerusakan paling parah adalah jebolnya plafon dan pecahnya lantai keramik. Hal ini tentu membahayakan siswa, karena pecahan keramik cukup tajam.

Selain bangunan lama itu, SDN Jatirasa V sebenarnya memiliki bangunan yang terbilang baru. Bangunan itu memiliki dua lantai dan tepat berada di sepan bangunan lama. Pada lantai pertama diperuntukkan untuk kelas dan lantai kedua untuk perpustakaan dan ruang guru. Namun, apabila banjir datang, bangunan di lantai pertama juga tetap terendam.

''Seperti kejadian banjir Selasa, kemarin, air tetap masuk ke dalam ruang kelas. Beruntung dokumen-dokumen sekolah sudah bisa diselamatkan ke lantai dua. Persiapannya lebih baik dibanding pas kejadian pertama waktu banjir tanggal 18 Januari,'' tutur Marwah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement