REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Komisi B DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, mengusulkan tiga program penanggulangan banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih. "Pertama, saya sudah usulkan kepada eksekutif agar di sekitar PGP kita buat situ yang tersebar di beberapa titik," kata Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata, di Bekasi, Rabu (6/2).
Menurut dia bahwa usulan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bekasi untuk merelokasi PGP dan merubahnya menjadi danau bukan solusi yang tepat.
"Usulan itu hanyaa memunculkan keresahan di tengah masyarakat. Kalau mau, kita bebaskan lahan kosong milik warga untuk dijadikan situ," kata politisi PKS itu.
Menurut dia, di sekitar PGP terdapat lahan kosong berupa lapangan yang bisa dijadikan lahan resapan untuk mengurangi debit air Kali Bekasi.
Solusi kedua, kata dia, dalah dengan kegiatan pengerukan lumpur secara rutin untuk mengurangi sedimentasi di Kali Bekasi.
"Luapan sungai yang merendam 1.500 rumah di PGP hingga ketinggian 4 meter pada 18 Januari dan 4 Febuari terjadi akibat sedimentasi," katanya. Menurut dia, pada saat terjadi banjir aliran sungai meluap hingga ketinggian 1 meter dari atas tanggul.
"Sedimentasi di Kali Bekasi tidak pernah ada kegiatan normalisasi dari pemerintah pusat," katanya.
Penanganan terakhir adalah peninggian dan penurapan tanggul. Kegiatan itu juga di harus dibarengi dengan penambalan terhadap sekitar 25 meter tanggul yang jebol. Kalau program itu dilakukan secara rutin, saya yakin banjir di PGP bisa teratasi," katanya.