REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Calon Wakil Gubenur Jawa Barat, Deddy Mizwar, menilai dugaan kasus gratifikasi yang melibatkan Presiden PKS berinisial LHI tidak akan berdampak fatal pada pencalonannya di Pilgub.
"Kita semua sudah sepakat bahwa Pilgub ini yang dilihat adalah figur, bukan partai. Partai hanya sebuah kendaraan politik," kata Deddy, dalam kunjungannya ke Islamic Center Kota Bekasi, Rabu.
Menurut pasangan Ahmad Heryawan itu, PKS telah berupaya menyelamatkan partainya dengan mengganti pimpinan pascaditetapkannya status LHI sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas tuduhan menerima suap importir daging sapi.
"Parpol itu adalah kendaraan, kader dan simpatisan sebagai penumpang. Kalau sopirnya salah karena menabrak sapi menyeberang jalan, ya tinggal diganti dan PKS sudah melakukannya," katanya.
Menurut dia, masyarakat tidak perlu memandang negatif seluruh kader dan simptisan PKS karena kasus tersebut. "Kalau memang sopirnya salah, masa kendaraannya yang berpenumpang juga ikut dibakar," katanya.
Dikatakan Deddy, PKS telah menyerahkan proses hukum tehadap LHI kepada KPK untuk diselesaikan sebaik-baiknya.
Menurut dia, PKS akan tetap menunjukan komitmennya dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. "Kami tetap akan mendukung pemberantasan korupsi hingga ke akar-akarnya," ujarnya.