Rabu 06 Feb 2013 21:33 WIB

Sopir Truk Keluhkan Kerusakan Parah Jalinsum Sumatra

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Ratusan kendaraan yang didominasi truk memadati jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera di kawasan Jembatan Musi II Palembang, Sumatera Selatan.
Foto: Antara/Nia Fua'di
Ratusan kendaraan yang didominasi truk memadati jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera di kawasan Jembatan Musi II Palembang, Sumatera Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sekitar 18 kilometer jalan lintas Sumatra (jalinsum) di wilayah kota Bandar Lampung dalam kondisi rusak parah. Para sopir truk barang mengeluh dengan jalan nasional yang tidak pernah kunjung baik selama lima tahun terakhir.

Berdasar pantauan Republika di ruas jalinsum Soekarno-Hatta, kondisi jalan nasional ini berlubang, bergelombang, dan berdebu. Arus kendaraan truk barang asal berbagai kota di Sumatra dan Jawa yang melintas terpaksa terseok-seok, menghindari lubang dan jalan bergelombang.

Sedangkan kendaraan bermotor tak kuasa menghindari lubang di tengah selimut debu tanah jalan yang dilalui kendaraan besar. Saking banyaknya lubang dan jalan bergelombang, kemacetan arus kendaraan selalu terjadi di berbagai perempatan perlintasan pemukiman penduduk, terutama pada pagi dan petang hari.

Menurut Rudi, sopir truk barang asal Bandar Lampung tujuan Jakarta, kondisi kerusakan jalinsum Soekarno-Hatta ini tidak ada perubahan sejak tahun 2009. Perbaikanyang dilakukan pemerintah provinsi hanya sebatas menambal, setelah diguyur hujan mengelupas lagi.

"Setahu saya sudah lima tahun by pass (jalinsum) ini rusak seperti ini. Saya tidak habis pikir dengan pemerintah, kita bayar pajak tapi jalannya masih rusak," ungkap Rudi kepada Republika, Selasa (5/2).

Ia mengatakan para sopir asal luas Lampung, selalu menggerutu ketika melintas di kota Bandar Lampung. Pasalnya, jalan sepanjang 18 kilometer ini, membuat sopir harus ekstra hati-hati, karena takut terbalik dan patah as roda

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement