REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Nasib nahas menimpa Dede Suhada (21 tahun), warga Kampung Sukahaji RT 05/02, Desa Sukahaji, Kecamatan Tegalwaru.
Nelayan muda ini, harus meregang nyawa akibat tenggelam di Waduk Jatiluhur, tepatnya di Kampung Cibungur, Desa Galumpit, Kecamatan Tegalwaru. Kejadian tenggelamnya Dede, tentu saja membuat geger warga desanya.
Kapolres Purwakarta AKBP Slamet Hariyadi mengatakan, Dede dikabarkan tenggelam sejak Senin (4/2) sekitar pukul 13.30 WIB. Korban, saat itu sedang berada di bibir waduk. Entah kenapa, tiba-tiba korban terpeleset dan jatuh ke air. Sejak saat itu, korban tak pernah muncul lagi.
"Ada dua saksi yang melihat korban terpeleset," ujar Slamet, kepada Republika, Rabu (6/2). Mereka adalah Eyet (40 tahun) dan Entay Wiyana (50 tahun). Keduanya, warga Desa Galumpit dan dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP).
Keduanya, melihat korban terpeleset saat sedang menghidupkan mesin perahu. Setelah melihat Dede tercebur, mereka meminta bantuan warga setempat. Selain itu, ada juga yang melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Tak berapa polisi datang. Petugas yang dibantu warga, kemudian mencari korban. Bahkan, Tim SAR telah melakukan penyelaman beberapa kali.
Tapi, korban baru diitemukan tiga hari berikutnya. Korban, tersangkut di dasar waduk. Korban, kemudian dibawa kerumah orang tuanya. Setelah selesai dilakukan pemeriksaan luar oleh Puskesmas Tegalwaru, jenazah korban langsung dimakamkan oleh keluarga.
"Kejadian ini murni kecelakaan," papar Slamet.