REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang berupaya untuk memfasilitasi tempat tinggal bagi para veteran. Kementerian Perumahan Rakyat pun menjanjikan akan membangun sepuluhribu rumah pada tahun ini.

Cuma, setiap rumah hanya dianggarkan sebesar Rp 15 juta per unit. Pemerintah pun berupaya 'mengakali' minimnya anggaran dengan sistem swadaya dengan memanfaatkan tenaga TNI Angkatan Darat. 

"TNI ikut turun membangun rumah veteran yang rumahnya tidak layak huni. Semoga ini menjadi sinergi yang baik," kata Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz usai penandatanganan nota kesepahaman Kemenpera dan Mabes TNI AD di Markas Zeni, Jakarta, Rabu (6/2). Hadir pula KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo.

Menurut Djan, pelibatan pasukan zeni diharapkan bisa menjadikan target pembangunan rumah tepat waktu. Apalagi kesatuan zeni memiliki kemampuan teknis dalam mendirikan bangunan secara tepat dengan kualitas mumpuni di tengah keterbatasan dana. 

"Pendampingan tentara diharapkan bisa tepat penggunaan dan tepat waktu pembangunan rumah veteran," ujar menteri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Djan mengaku lebih percaya engan kemampuan TNI daripada tim pendamping masyarakat (TPM) yang dibentuk lintas instansi. Kejadian di lapangan, kata dia, TPM sebelumnya banyak yang berasal dari luar daerah sehingga tidak paham betul karakter warga desa. Selain itu, mereka tidak disiplin dan sistem kontrol yang dijalankan kurang. 

KSAD Jenderal Pramono mengatakan, siap menjaga amanah yang diberikan Kemenpera kepada institusinya. Dia menjamin bahwa TNI yang bertugas di lapangan bakal disiplin dan mengawal proses pembangunan rumah. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika