Rabu 06 Feb 2013 06:41 WIB

Prabowo: Sistem Outsourcing tak Pancasilais

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Dewi Mardiani
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto
Foto: Antara
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan tak setuju dengan sistem outsourcing (alih daya) yang diterapkan untuk tenaga kerja. Sistem tersebut dinilainya tidak memiliki semangat Pancasila.

"Secara prinsip saya tak setuju dengan outsourcing karena tidak Pancasilais," kata Prabowo kata dalam seminar internasional Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia di Gedung YTKI, Jakarta, kemarin.

Namun, Prabowo mengatakan, di Indonesia, tidak serta merta sistem ini dihapuskan. Karena, banyak pengusaha yang tidak mau direpotkan dengan masalah ini. "Jadi kita tak bisa memaksakan mereka juga. Kalau buruh terus menekan dan memaksa pengusaha, bisa kabur pengusahanya dan tak mau berinvestasi di Indonesia," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, para tenaga kerja juga harus diyakinkan bahwa mereka butuh investor. Sehingga, jangan terus mencaci-maki kalangan pengusaha.

Prabowo mengatakan, untuk mengatasi masalah itu, yang penting pengusaha harus memenuhi kebutuhan keamanan sosial tenaga kerja, yaitu tenaga kerja diberikan fasilitas kesehatan, pendidikan untuk anak-anaknya, dan transportasi. "Jika kebutuhan-kebutuhan itu dipenuhi, saya yakin masalah outsourcing ini tak akan terlalu besar," kata Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement