REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono tampak khusyuk berdoa di Raudhah, sebuah pojok di Mesjid Nabawi, Madinah, saat menjalankan ibadah umroh, Selasa (5/1).
Raudha adalah tempat dimana diyakini setiap doa dikabulkan oleh Allah SWT. Petang hari, rombongan Kepala Negara berziarah ke makam Nabi Muhamad SAW di Mesjid Nabawi dan shalat Ashar bersama di mesjid yang dipadati oleh jemaah umroh itu.
Sebagai tamu negara, rombongan Presiden SBY diperbolehkan untuk shalat persis di sebelah makam nabi dan dijaga oleh askar serta prosesi ziarah dipandu oleh juru kunci masjid.
Seusai Shalat Ashar, SBY berjalan kaki menuju hotel. Sepanjang jalan, presiden dikerubuti oleh para jemaah umroh bukan hanya dari Indonesia tapi juga dari negara lain.
Sebelum umroh, SBY mengaku akan mendoakan seluruh rakyat Indonesia dan meminta petunjuk Allah SWT agar dituntun membuat keputusan-keputusan yang baik.
"Saudara-saudara, saya akan melakukan umroh dan ziarah ke Madinah ke makam Nabi," kata SBY sebelum berangkat dari Jeddah ke Mekkah yang sekitar satu jam perjalanan darat.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai respon SBY atas persoalan kader Partai Demokrat di Tanah Air, SBY mengaku akan memohon petunjuk Allah agar dituntun mengambil keputusan yang baik dan menyelamatkan Partai Demokrat yang popularitasnya merosot menurut survei.
"Solusi semua persoalan itu bisa terlaksana setelah mendapat ridho dari Allah. Kalau semua sudah selesai ibadah saya, saya akan berikan statement mengenai persoalan Partai Demokrat dan persoalan lain," katanya.
Selain berdoa di depan Kabah yang dipercaya akan ijabah, SBY Selasa siang bertolak ke Madinah. SBY kemudian shalatdi Mesjid Nabawi, SBY juga berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Dari Madinah, rombongan Presiden bertolak ke Kairo untuk menghadiri KTT Organisasi Konferensi Islam (OKI)