REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Hanura, Syarifuddin Sudding mengatakan koalisi di pemilu presiden (pilpres) 2014 merupakan keniscayaan.
Hal ini karena menurut perkiraanya -–dari 10 partai politik peserta pemilu-– tidak ada satu partai pun yang bakal menembus angka presidential thereshold 20 persen. "Tidak ada parpol yang menembuh angka mayoritas," kata Sudding ketika dihubungi Republika, Selasa (5/2).
Koalisi politik di pilpres 2014 amat ditentukan perolehan suara masing-masing partai di pemilu legislatif. Tinggal sekarang bagaimana masing-masing partai membangun komunikasi politik satu sama lain. "Ini menyangku perolehan suara," ujarnya.
Sudding menyatakan, selain perolehan kursi legislatif, Hanura juga akan mempertimbangkan kesamaan visi dan misi partai dalam berkoalisi. Menurutnya, mustahil koalisi bisa dibangun jika visi dan misi masing-masing partai berbeda.
"Bagaimana koalisi bisa dibangun jika visi misinya berbeda," kata Sudding, yang juga anggota Komisi III DPR.
Berdasarkan sejumlah survey ada tiga partai politik yang diprediksi bakal menduduki peringkat tiga besar dalam perolehan suara pemilu legislatif. Partai itu adalah Golkar, PDI Perjuangan, dan Demokrat. Pengamat politik menyebut tiga partai ini akan menentukan poros koalisi pilpres di 2014.
Hanura, menurut Sudding, belum bisa memastikan dengan partai mana akan membangun koalisi pascapemilu legislatif 2014. "Kami belum bisa bicara dengan siapa akan koalisi. Karena survey tidak bisa dijadikan pegangan," katanya.