Selasa 05 Feb 2013 22:10 WIB

Korban Banjir Garut Minta Sungai Cimanuk Dibenteng

BANJIR KARAWANG MELUAS. Warga membawa barang mereka melintasi banjir yang menggenangi Perumahan Bintang Alam, Telukjambe Timur, Karawang, Jabar, Jumat (18/1).
Foto: ANTARA/M.Ali Khumaini
BANJIR KARAWANG MELUAS. Warga membawa barang mereka melintasi banjir yang menggenangi Perumahan Bintang Alam, Telukjambe Timur, Karawang, Jabar, Jumat (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Warga korban banjir melanda wilayah kota Kabupaten Garut, Jawa Barat, meminta pemerintah agar sepanjang aliran sungai dibenteng untuk mencegah datangnya bencana banjir.

"Kalau tidak dibenteng pembatas aliran sungai, kemungkinan akan datang lagi banjir, apalagi sekarang musim hujan," kata Cacih (41) korban banjir di Kampung Sudika Indah, Kelurahan Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (5/2).

Menurut dia, bencana banjir itu disebabkan meningkatnya debit air pada sungai kecil namun tidak mengalir ke sungai besar Cimanuk. Akibatnya anak sungai Cimanuk yang tidak dibangun benteng itu, kata Cacih meluap sehingga permukiman penduduk terendam banjir.

"Kalau sungai-sungai kecil dibenteng tinggi, mungkin tidak bakalan lagi banjir, karena kalau seperti ini terus dibiarkan, akan banjir lagi," katanya.

Warga korban banjir lainnya, Ayat (45) mengatakan bencana banjir yang merendam ratusan rumah di Kelurahan Haurpanggung, Minggu (3/2) merupakan banjir yang cukup besar dibandingkan banjir sebelumnya.

Menurut dia, jika sepanjang aliran anak Sungai Cimanuk dibenteng tentu air tidak akan meluap ke permukiman penduduk.

"Sungai Cimanuk sudah dibenteng setelah banjir tahun 2012, tapi sekarang justru banjir datang dari sungai kecil, makanya perlu dibenteng agar tidak banjir lagi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement