REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Biaya tenaga kerja yang tinggi untuk menggarap lahan pertanian menjadi kendala dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kondisi itu disadari pula oleh Mentri Pertanian (Mentan) Suswono.
Alasan itu pula Mentan meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan jajaran bekerjasama dalam program peningkatan pertanian termasuk gerakan tanam serentak, pemberantasan hama dan panen raya. "Sudah disenergikan di beberapa daerah," ujar Mentan ketika ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (04/02).
Kerjasama ini sudah menunjukkan hasil yang signifikan, contohnya di Klaten. Dahulu menurut Mentan daerah ini menjadi langganan gagal panen. Kini setelah mendapat bantuan tenaga kerja, panen di kaleten bisa terjadi hingga 2-3 kali dalam setahun.
Selain bantuan tenaga kerja, teknologi pertanian juga akan ditingkatkan. TNI akan dilatih untuk bisa memfaatkan peralatan pertanian guna mengolah lahan. Bantuan tenaga kerja akan dikoordinasikan berdasarkan wilayah teritorial dan melibatkan Bintara Pembina Desa (babinsa), Komando Rayon Militer (Koramil) dan Danrem.