REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Tahun ini, alokasi beras miskin (Raskin) di Jawa Barat mengalami penurunan. Yakni, sekitar 470.000 ton. Sementara tahun lalu, alokasinya mencapai 586.000 ton. "Raskin tahun ini susut 16 persen dibanding tahun lalu," ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher usai Launching Raskin 2013 di Halaman Gedung Sate, Senin (4/1).
Aher menjelaskan, penyusutan itu terjadi karena jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) tahun ini hanya 2.615.790 keluarga. Jumlah tersebut menyusut dibandingkan jumlah RTS tahun lalu yang mencapai 3.114.036 keluarga.
Lebih lanjut Aher menjelaskan, penyusutan itu menunjukan jumlah masyarakat miskin di Jabar juga mengalami penurunan. Karena, masyarakat semakin banyak yang bisa membeli beras tanpa harus disubsidi. "Karena jumlah raskinnya turun itu tandanya masyarakat miskinnya juga turun atau perekonomian membaik," katanya.
Setiap RTS di Jabar, menurut Aher, akan mendapat jatah Raskin sebanyak 15Kg/bulan dengan harga 1.600/kg. Harga tersebut dinilai sangat murah dibandingkan harga beras di pasaran yang berkisar Rp7.000-Rp.8000/kg.