Senin 04 Feb 2013 15:12 WIB

Ladang Diduga Tanaman Khat Ditemukan di Baturraden

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dewi Mardiani
Catha edulis (Ghat)
Foto: wikipedia
Catha edulis (Ghat)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Heboh tanaman Khat menjalar hingga ke wilayah Banyumas. Di Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Purwokerto, Jawa Tengah, polisi menemukan ladang tanaman yang diduga merupakan ladang tanaman Khat.

''Tapi kita masih melakukan penelitian, apakah betul tanaman Khat atau bukan,'' jelas Kapolres Banyumas, AKBP Dwiyono, Senin (4/2).

Dia menyebutkan, informasi ladang tanaman yang diduga tanaman Khat di Baturraden, diperoleh petugas dari informasi Sisworo, seorang warga yang menjabat sebagai Ketua LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Desa Karangsalam. Setelah mendapat informasi ini, Kapolres bersama beberapa anggotanya langsung menuju lokasi untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

Berdasarkan pengamatan atas bentuk fisik tanaman dan daunnya, Kapolres mengaku, bentuknya memang sangat mirip tanaman Khat. ''Tapi untuk kepastiannya, kita telah mengambil sampel untuk diuji di Laboratorium Krimininal Polda Jateng,'' jelasnya.

Untuk itu, Kapolres mengaku belum bisa mengambil langkah-langkah hukum terkait dengan kasus tersebut. Meski demikian, dia menyatakan akan menempatkan beberapa personilnya berjaga di ladang tanaman, hingga ada kepastian apakah tanaman tersebut merupakan tanaman Khat atau bukan.

Dari pengamatan, ladang yang diduga merupakan ladang tanaman Khat tersebut, memiliki luas sekitar 2.100 meter persegi. Di ladang seluas itu, tanaman mirip Khat yang ditanam ada puluhan pohon dengan ketinggian sekitar 1 meter. Meski demikian, kondisi ladang tidak tertata rapi. Tanaman tersebut, tumbuh di antara semak belukar dan tanaman rumput gajah.

Sisworo, yang pertama kali melaporkan ladang tanaman di duga Khat kepala kepolisian, mengaku melaporkan adanya tanaman tersebut, setelah menyaksikan tayangan di televisi terkait pemberitaan tentang Raffi Ahmad.

''Setelah melihat tayangan televisi, saya ingat kalau di tempat ini ada tanaman yang mirip dengan tanaman Khat. Saya kemudian mencari informasi di internet, dan ternyata tanaman yang ada di ladang ini memang sangat mirip dengan tanaman Khat,'' katanya.

Setelah dicocokkan dengan gambar daun Khat di internet itulah, dia kemudian melapor ke polisi. ''Saya khawatir, nantinya akan banyak pemuda atau masyarakat di sini yang menyalahgunakan,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, ladang yang ditanami tanaman mirip Khat tersebut, sebenarnya Waerah (52 tahun), salah seorang warga setempat. Namun sejak setahun lalu, tanah itu disewa seorang keturunan Arab yang tinggal di Purwokerto selama 10 tahun dengan biaya sewa Rp 15 juta.

''Orang Arab itulah yang kemudian menanam tanaman mirip Khat di lahan yang disewa,'' jelasnya. Ketika ditanya warga tentang nama pohon yang ditanam, orang Arab itu menyatakan bahwa tanaman itu adalah pohon teh Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement