Senin 04 Feb 2013 10:10 WIB

Ini Alasan PKS Belum Berhasil Rebut Kekuasaan

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Dewi Mardiani
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah partai Islam di Timur Tengah yang mengadopsi gerakan Ikhwanul Muslimin telah menjadi penguasa di beberapa negara. Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selaku partai Islam di Indonesia yang mengadopsi gerakan itu urung memperoleh keberhasilan.

Menurut Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, partai-partai Islam di Timur Tengah yang mengadopsi gerakan Ikhwanul Muslimin, dan sudah berhasil karena kiprah mereka sudah lama. Sedangkan PKS, belum genap mencapa usia 15 tahun. “Kiprah mereka sudah sangat teruji, ini berbeda dengan PKS yang baru hadir pada 1998,” kata Hidayat saat dihubungi, Senin (4/2).

Selain itu, lanjut Hidayat, setiap negara memiliki kondisi sosial dan politik yang berbeda. Apalagi, di Indonesia sudah lebih dulu ada partai-partai Islam seperti Masyumi, Parmusi, dan organisasi masyarkat Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. “Tapi kami menyadari ini bagian dari sunnatullah dan i kami akan tetap terus berproses,” katanya.

Hidayat tak menampik bahwa PKS merupakan partai yang mengadopsi gerakan Ikhwanul Muslimin. Hal tersebut karena PKS didirikan oleh mahasiswa dan mantan mahasiswa yang pernah mengeyam pendidikan di beberapa negara Islam termasuk Mesir, tempat lahirnya Ikhwanul Muslimin.

Namun, Hidayat menegaskan bahwa PKS bukan perpanjangan tangan Ikhwanul Muslimin, karena tak diatur dalam anggaran dasar partai. PKS adalah partai yang patuh terhadap hukum yang berlaku di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement