Ahad 03 Feb 2013 22:38 WIB

Wisata di Pangalengan Belum Optimal

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: M Irwan Ariefyanto
perkebunan di pangalengan
Foto: bandung.panduanwisata.com
perkebunan di pangalengan

REPUBLIKA.CO.ID,SOREANG -- Potensi pariwisata di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung belum dioptimalkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Padahal sejumlah potensi wisata yang ada di kecamatan tersebut cukup tinggi. Bahkan jika mampu dikelola secara baik akan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Camat Pangalengan, Dede Sutardi mengatakan, potensi wisata di Kecamatan Pangalengan sangat tinggi. Selain Situ Cileunca, Pangalengan juga memiliki objek wisata Cibolang. Namun, potensi tersebut masih belum terkenal, sehingga wisatawan yang datang ke Pangalengan terbilang masih sedikit. "Potensinya sebenarnya banyak, hanya saja ini belum dikenal banyak orang. Jika dibandingkan Ciwidey saja Pangalengan masih terbilang sedikit pengunjungnya," ujarnya, Ahad (3/2).

Selain dua objek wisata tersebut, Pangalengan juga memiliki potensi agrowisata dan kuliner. Dedi menyebutkan, kebun teh dan sayuran yang ada di Pangalengan bisa menjadi potensi untuk dikembangkan sebagai tempat wisata agro. Selain itu peternakan sapi yang bisa dijadikan wisata belajar memerah susu. Jenis makanan khas dari Pangalengan juga potensial untuk menarik wisatawan. "Misalnya makanan dari bahan dasar susu seperti dodol susu, permen, dan susu murni. Ada pula Pia Kawitan dan Keripik Kentang. Itu bisa menjadi daya tarik," katanya.

Dede mengakui bahwa masyarakat di Pangalengan sudah siap jika Pangalengan dijadikan wilayah tujuan wisata. Masyarakat akan terbuka menyambut perkembangan Pangelengan menjadi kawasan wisata. Pasalnya, dengan dijadikannya kawasan wisata, maka perekonomian di Pangalengan akan naik. "Itu akan meningkatkan perekonomian warga. Masyarakat sangat mau dan sudah siap menurut saya, jika Pangalengan dijadikan tujuan wisata," katanya.

Ketua Komunitas Penggerak Parisiwata (Kompepar) Situ Cileunca, Mardi menuturkan, wisatawan yang datang ke Pangalengan, khususnya Situ Cileunca masih terbilang sedikit. Ia mencatat dalam liburan panjang, paling banyak pengunjung mencapai 150 di hari puncak, seperti Sabtu dan Ahad. "Saya rasa kurang promosi, sehingga pengunjung sedikit. Pada hari biasa jarang ada pengunjung. Kalau Sabtu dan Ahad pun tak terlalu banyak, kecuali saat libur panjang. Padahal menurut saya potensial," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement