REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus korupsi yang menimpa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak memeengaruhi Partai Gerindra untuk segera memutuskan mengambil suara dari Partai Islam.
Meski kasus korupsi ini menurunkan citra PKS, Partai Gerindra masih memegang segmentasi pemilih umum.''Partai Gerindra adalah Partai yang terbuka,'' Ujar Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi ketika dihubungi, Ahad(3/2).
Suhardi menambahkan, sikap tersebut mengingat partai yang mengusung keterbukaan bagi siapapun warga Indonesia demi majunya bangsa. Namun, tuturnya, partai akan tetap menyeleksi lagi kader yang hendak masuk ke Gerindra.
Suhardi menjelaskan, setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, serta memiliki sikap, pandangan, kredibilitas dan kapasitas masing-masing sebagai individu.
Hal ini yang menjadi pertimbangan partai ke depannya. Jadi partai tidak terpengaruh dengan kabar korupsi Ketua dari salah satu partai islam yang sedang marak di media massa.
''Kalau masuk Gerindra berarti harus ikut visi misi serta Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART) partai,'' ujarnya
Sementara, mengenai strategi, Suhardi mengatakan, sama seperti mendekati semua pemilih dari bangsa Indonesia, tidak ada perbedaan atau pengkotak-kotakan.
Partai akan menawarkan program kemakmuran, kesejahteraan masyarakat, nasionalisme kebangsaan dan ekonomi kerakyatan demi kemakmuran rakyat.''Ini visi misi kita, biar rakyat yang menentukan,'' ujarnya