Jumat 01 Feb 2013 19:40 WIB

India Tertarik Olah Limbah Industri Jatim

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Limbah pabrik yang mencemari lingkungan.
Foto: Dok Republika
Limbah pabrik yang mencemari lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Dua perusahaan asal India, Ramkhee dan SMSQL tertarik dengan potensi limbah industri di Jawa Timur. Perusahaan India itu melihat ada potensi ekonomi yang dapat dikembangkan bila limbah industri Jatim dikelola baik.

Potensi tersebut muncul setelah semakin banyaknya jumlah industri yang beroperasi di wilayah Jatim. Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim, Warno Hari Sasono mengatakan, rencananya dua perusahaan asal India itu tertarik berinvestasi pengelolaan limbah pada 2013.

Rencana itu pun disambut baik BPM Jatim. Warno mengatakan, BPM saat ini juga gencar menawarkan investasi pengolahan limbah industri. "Penawaran ini kami lakukan agar pabrik dan industri yang beroperasi tidak lagi membuang limbahnya dengan seenaknya," ujar Warno, Jumat (1/2)

Warno mengungkapkan, keberadaan industri pengolahan limbah di Jatim cukup dibutuhkan. Karena, pengelolaan industri limbah ini akan menjadikan industri semakin prolingkungan dan tidak sembarangan membuang limbah. Apalagi, jelas dia, limbah beberapa industri ada yang sangat berbahaya, ketika dibuang langsung ke sungai.

Industri pengelolaan limbah ini, terang dia, dapat mengantisipasi kerusakan habitat tumbuhan dan hewan sungai, seperti kasus beberapa waktu lalu. "Itu yang tidak kita inginkan. Makanya kami akan terus menawarkannya ke seluruh pihak, baik kepada pengusaha asing ataupun pengusaha dalam negeri," lanjutnya.

Saat ini, ia menungkapkan, perusahaan India Ramkhee sudah mulai mengurus perizinan dan mencari lahan. Rencananya mereka akan segera membangun pabrik pada tahun ini. Warno juga mengutarakan, selain investasi pengelolaan limbah. BPM Jatim juga sedang gencar mempromosikan investasi infrastruktur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement