REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sugiono (30 tahun) telah dua kali berusaha mengkonfirmasi tiketnya ke pihak maskapai Batavia Air. Namun, maskapai yang telah dinyatakan pailit itu tak juga buka mulut.
Ia juga mendapati kantor Batavia Air Surabaya itu tertutup rapat dan hanya meninggalkan secarik kertas bertuliskan 'Tutup'. Padahal, karyawan perusahaan tambang ini telah membeli dua tiket Batavia Air tujuan Balikpapan, Berau Kalimantan Timur.
Sugiono mengaku tidak mempermasalahkan uang ganti rugi tiket. Namun ia kesal karena Batavia Air tidak bertanggung jawab dengan menelantarkan calon penumpang yang telah membayar tiket.
Ia menilai, seharusnya ada komunikasi dari pihak maskapai. Apa selanjutnya. Apakah mengalihkan ke maskapai lain atau seperti apa. "Kalau seperti ini kami tidak diberi kejelasan," ujarnya, Jumat (1/2)
Soegiono pun khawatir bila hingga Ahad (3/1) ia tidak mendapatkan tiket pengganti. Pekerjaannya di Berau akan terganggu. Soegiono mengakui sudah memiliki pertemuan rekanannya di Berau untuk membicarakan bisnis.
Ia pun sudah membatalkan pertemuan itu, mengantisipasi bila tidak mendapatkan penerbangan Ahad nanti. "Pastinya menimbulkan kerugian materil, karena urusan saya pekerjaan."