Jumat 01 Feb 2013 04:54 WIB

PKS Jateng: Kasus Luthfi Fenomena Politik yang Dinamis

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Djibril Muhammad
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah (Jateng) tak terpengaruh situasi, menyusul ditetapkannya presidennya Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka kasus dugaan suap impor daging sapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

PKS Jateng menganggap dugaan kasus hukum yang 'menjerat' Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq ini merupakan bagian dari fenomena politik yang begitu dinamis di negeri ini.   

Namun hal ini tidak akan berdampak serius bagi para kader di Jawa Tengah. "Seluruh kader partai di Jawa Tengah tetap solid meski petinggi partai tengah berurusan dengan hukum," ujarnya di Semarang, Kamis (31/1).

Meski begitu, jelas Fikri, masalah hukum yang dihadapi ini tetap akan memberi dampak bagi partainya. Untuk itu para kader di Jawa Tengah tetap menjaga kesolidan tersebut.

Karena PKS merupakan partai kader, di mana kekuatan partai ini ada pada kadernya. "Sejauh kader tetap solid, insya Allah semua tak akan terpengaruh oleh situasi ini," ujarnya menegaskan.

Sehari sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap kebijakan impor daging sapi.

Adapun para tersangka dalam kasus ini masing-masing Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishaaq dan orang dekatnya Ahmad Fathanah serta dua direktur PT Indoguna, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Luthfi dan Ahmad Fathanah diduga menerima suap terkait kebijakan impor sapi dari dua direktur PT Indoguna Utama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement