REPUBLIKA.CO.ID, Software Rampung Diperiksa, Operator Server Tokobagus Diperiksa Kembali
SEMANGGI -- Perkara hukum yang menimpa layanan situs jual-beli online Tokobagus.com terus bergulir. Rabu (30/1), software atau perangkat lunak milik situs online ini sudah selesai diperiksa penyidik kepolisian Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
"Pemeriksaan software yang dilakukan terkait konten keluar-masuknya data yang ada pada server Tokobagus," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, di Kantor Polda Metro Jaya, Kamis (31/1).
Ia menjelaskan, dalam pemeriksaan software tersebut diketahui seharusnya terdapat pencantuman data terkait keluar-masuknya konten atau iklan di situs Tokobagus.com. "Tetapi itu tidak dilakukan," ucapnya.
Rikwanto mengatakan, rencananya pada hari ini, operator atau pihak yang mengendalikan server situs Tokobagus.com akan diperiksa kembali.
Terkait penyelidikan data serta konten-konten yang ada pada software Tokobagus.com, penyidik telah menyalin dan me-maintain server Tokobagus. Penyidik pun saat ini, terus mencari siapa pihak yang mengunggah iklan penjualan dua bayi di situs jual-beli itu, pada satu bulan lalu itu.
"Kesulitannya, perlu waktu. Sebab, umumnya alamat dan nomor handphone yang diberiklan pengiklan tidaklah sesuai," kata Rikwanto.
Identitas tersebut, bahkan bisa pula dikatakan palsu. Akan tetapi, polisi masih terus mencari di mana dan ke mana pengunggah iklan penjualan bayi yang memiliki akun terbsebut.
Sebelumnya, pada 14 Januari lalu, pemilik dan Manajer IT Tokobagus.com telah dipanggil penyidik Cyber Crime Polda Metro Jaya. Sedangkan, Manajer operator pelaksana diperiksa dua hari berikutnya, yaitu pada 16 Januari.
Kasus Tokobagus.com dimulai, saat iklan yang menghadirkan sosok bayi di situs jual-beli online ini muncul di pengujung akhir tahun lalu. Tayangnya iklan penjualan bayi ini pun sempat meresahkan masyarakat. Akhirnya di beberapa hari ke depan, sejak penanyangan, iklan penjualan bayi ini pun ditarik, tidak muncul lagi di situs online ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika