Kamis 31 Jan 2013 20:48 WIB

'Cathinone Bukan Barang Baru, Lebih Bahaya dari Ekstasi'

Rep: Hannan Putra/ Red: Hazliansyah
Kepala Bagian Humas BNN, Kombes Sumirat Dwiyanto menunjukkan sejumlah barang bukti hasil penggerebekan kediaman artis Raffi Ahmad di Jakarta, Ahad (27/1).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Kepala Bagian Humas BNN, Kombes Sumirat Dwiyanto menunjukkan sejumlah barang bukti hasil penggerebekan kediaman artis Raffi Ahmad di Jakarta, Ahad (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Ahli kimiafarmasi dan farmatologi yang ditunjuk BNN, Mufti Yusril, menyatakan zat narkoba yang ditemukan di kediaman Raffi Ahmad bukanlah barang baru.

"Cathinone itu sebenarnya bukan barang baru. Cathinone jauh lebih awal ditemukan oleh ahli di Eropa. Sebelum MDMA atau derivate amphetamine ditemukan. Namun karena bahaya dari golongan cathinone itu lebih besar, maka para ahli beralih, jadi yang muncul hanya amphetamine derivate," jelas Mufti sembari memperlihatkan struktur molekul dasar cathinone di Gedung BNN, Kamis (31/1).

"Ibarat istilah, barang baru tapi stok lama," tambahnya.

Dampak dan bahaya cathinone  jauh lebih bahaya dari ekstasi maupun shabu yang bahan dasarnya MDA.

Menurut Mufti, pengguna cathinone awalnya akan kejang-kejang seperti orang terkena partinson. Selanjutnya, akan diikuti dengan mual, muntah, dan pusing.

Jika telah sampai kepada dosis tertentu, senyawa methylone ini dapat menyebabkan debaran jantung. Jantung yang tak kuat dengan debaran tersebut bisa saja kram dan dapat berujung pada kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement