Kamis 31 Jan 2013 09:21 WIB

Tiga Pasar Jakarta Gunakan Layanan Online BRI

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.
Foto: ANTARA/Teresa May
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus melakukan gebrakan. Kali ini, gubernur yang akrab disapa Jokowi itu, melakukan modernisasi atas sistem pembayaran Biaya Pengelolaan Pasar (BPP) dan kewajiban lain para pedagang melalui aplikasi Cash Management System (CMS).

 

Jokowi menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali, mengatakan, perjanjian kerjasama itu mencakup layanan penerimaan asli daerah secara online melalui layanan Cash Management Bank BRI.

Dari 153 pasar yang dikelola oleh PD Pasar Jaya, Bank BRI telah menempatkan 63 Teras BRI, 23 BRI Unit, 10 KCP, tiga kantor kas, dan satu kantor cabang. Untuk langkah awal dari kerjasama ini, telah dipilih tiga pasar sebagai tempat pelaksanaan pilot project.

"Di antaranya Pasar Jambul, Pasar Ciracas,  dan Pasar Cibubur," kata Ali, dalam rilisnya kepada Republika, Rabu (30/1).

Dengan kerjasama layanan ini, bagi PD Pasar Jaya selain dapat melakukan monitoring terhadap aktifitas penagihan setoran, juga membantu mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), dan utamanya memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha kecil, yakni pedagang pasar.

Sebagai tindak lanjutnya, kedua belah pihak melakukan penandatanganan kerjasama pengelolaan Biaya Pengelolaan Pasar (BPP) dan kewajiban lain para pedagang melalui aplikasi CMS.

Menurut Ali, BRI menyediakan aplikasi BPP  dan kewajiban lain para pedagang melalui aplikasi CMS, sehingga manajemen PD Pasar Jaya bisa mendapatkan informasi mengenai kegiatan penagihan BPP dan kewajban lain para pedagang secara real time on line.

Ali mengasumsikan, besaran pengelolaan BPP dan kewajiban lainnya ini bisa mencapai delapan hingga sembilan miliar rupiah setiap bulannya. "Ini potensi bisnis yang cukup besar bagi kami," kata Ali.

Konsep yang dikembangkan dari layanan ini adalah cash pick up service. Nantinya,  petugas juru pungut akan melakukan penarikan iuran BPP dan kewajban lain nya ke setiap kios dengan menggunakan EDC Bank BRI, sehingga pedagang tidak perlu meninggalkan tempat usaha untuk penyetoran.

Manajemen BRI berharap juga dapat memberikan layanan jasa perbankan lainnya seperti pemberian pinjaman untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha, investasi kios dan tempat usaha, serta kemudahan layanan transaksi perbankan lainnya. Ini untuk mendukung kegiatan usaha para pedagang di seluruh tempat usaha yang dikelola oleh PD Pasar Jaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement