Kamis 31 Jan 2013 05:10 WIB

Jokowi Girang Naik Bus TJ, Mengapa?

Bus TransJakarta terbaru merek Zhongthong melaju di busway koridor I Jakarta Kota-Blok M di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (4/1).
Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Bus TransJakarta terbaru merek Zhongthong melaju di busway koridor I Jakarta Kota-Blok M di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah diluncurkan pada 22 Januari, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo akhirnya berkesempatan menjajal penggunaan tiket elektronik (e-ticket) bus Transjakarta di koridor I (Blok M-Kota). Menggunakan baju sadariah lengkap dengan pecinya, Jokowi naik dari Halte Harmoni dan tak perlu mengantre karena menggunakan tiket elektronik, Jakcard yang dimilikinya.

Pada kesempatan itu, secara umum, Jokowi menilai penggunaan kartu elektronik Transjakarta sudah berjalan dengan baik. Bahkan, kata Jokowi, dengan penggunaan kartu elektronik dapat mengurangi antrean pembelian tiket bus Transjakarta di halte. Setelah membayar dengan Jakcard, Jokowi langsung menuju pintu menuju bus yang mengarah ke Blok M. Tanpa menunggu lama, bus yang ditunggu pun datang. Dirinya pun langsung meumpang bus gandeng Transjakarta merk zhong thong milik Damri.

Karena kondisi bus yang penuh, Jokowi memilih untuk berdiri. Awalnya Jokowi berencana mencoba angkutan massal kebanggaan warga Jakarta itu sampai Halte Blok M. Namun akhirnya ia memutuskan untuk turun di Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Lancar baik, saya memang mau mencoba e-ticket ini. Mesinnya sudah bisa dipakai. Biasanya antre sampai 30 menit, tapi sekarang tidak," kata Jokowi, saat mencoba bus Transjakarta.

Meski telah ada penambahan 66 bus baru, dirinya menilai, armada yang ada saat ini masih kurang. Sebab di dalam bus masih terlihat berdesakan. Sehingga pihaknya akan menambah 450 bus baru, yakni 150 bus gandeng dan 200 bus single. "Jam-jam padat akan ditambah armadanya karena memang lebih padat," katanya.

Diakui Jokowi, saat ini penggunaan e-ticket belum maksimal. Masyarakat masih belum banyak yang menggunakannya. Padahal ditargetkan ke depan transaksi untuk pembelian tiket bus Transjakarta akan menggunakan e-ticket. "Masih perlu dikampanyekan dan sosialisasi terus. Karena suatu saat uang tidak boleh digunakan harus pakai e-ticket," ungkapnya.

sumber : beritajakarta.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement