Rabu 30 Jan 2013 13:19 WIB

HIV/ AIDS Bakal Masuk Kurikulum Olahraga dan Kesehatan

Rep: Nina Ridarineni/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kampanye AIDS
Foto: Antara
Kampanye AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama  DIY untuk memberikan pembelajaran materi HIV-AIDS pada guru-guru olah raga dan Kesehatan (Orkes) di madrasah.

Sedangkan tahun 2012 KPA DIY sudah  bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga kabupaten/kota se DIY  untuk memberikan pembelajaran materi HIV-AIDS pada guru-guru Orkes di SMA/ SMK.

 

Karena, lanjut dia, di dalam MDGs (Milenium Development Goals) disebutkan bahwa sekitar 80 persen pelajar (usia 14-25 tahun) harus terpapar informasi tentang HIV-AIDS.

"Karena itu kami harus melakukan kerjasama dengan Disdikpora dan Kanwil Kementerian Agama DIY untuk memberikan materi pembelajaran HIV-AIDS. anak-anak SMA/ SMK/ MA  berada dibawah kedua lembaga tersebut," kata Riswanto, Rabu (30/1).

Data Kasus HIV-AIDS di DIY per Juni 2012  menunjukkan ada 1.797  kasus  (761 kasus AIDS dan 1036 kasus HIV). Dilihat dari usia menunjukkan bahwa kasus tertinggi di golongan usia 20-29 tahun yakni sebanyak  653 kasus (249 kasus AIDS dan 404 HIV).

Sementara itu, kalau dilihat perkabupaten/ kota se DIY kasus tertinggi berturut-turut adalah Kota Yogyakarta (535 kasus), Sleman (406 kasus),  Bantul (312 kasus), Kulonprogo (94 kasus) dan Gunungkidul (61 kasus).

Lebih lanjut Riswanto mengatakan kasus HIV-AIDS di kota Yogyakarta tertinggi, tetapi kebanyakan sekolah SMA di kota Yogyakarta belum memasukkan kesehatan reproduksi (kespro) dalam ekstrakuler, karena guru masih menganggap tabu.

Sementara SMA di kabupaten se-DIY (Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul) sudah memasukkan kespro ke dalam ekstrakuler. Pengetahaun tentang risiko penularan HIV-AIDS dimasukkan dalam pelajaran kespro.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement