Rabu 30 Jan 2013 08:43 WIB

Nasib Puluhan Ribu Penumpang Batavia di Cina Belum Jelas

Salah satu pesawat milik maskapai Batavia Airlines.
Foto: mynetbizz.com
Salah satu pesawat milik maskapai Batavia Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Nasib puluhan ribu calon penumpang Batavia Air dengan rute Hangzhou-Denpasar, hingga kini belum jelas, menyusul pembatalan 80 penerbangan pada rute tersebut, oleh perusahaan penerbangan swasta nasional Indonesia itu.

Pada Rabu (30/1), puluhan ribu calon penumpang Batavia Air telah melakukan pemesanan tiket utamanya untuk sebelum liburan Tahun Baru Cina 2013 yang jatuh pada 10 Februari. Sumber di perwakilan Batavia Air di Hangzhou menyatakan penerbangan langsung antara Hangzhou dan Bali dibatalkan hingga 4 Februari dan akan ada pemberitahuan lebih lanjut setelah tanggal tersebut.

Belum ada kejelasan, apakah para calon penumpang itu akan menerima pengembalian uang tiket yang sudah dibayarkan, atau akan diangkut dengan maskapai Indonesia lainnya yang menerbangi rute Indonesia-Cina.

Pihak otoritas Garuda Indonesia di cina mengatakan, pihaknya belum dapat melakukan langkah apa pun hingga ada keputusan tetap dari kantor pusat di Jakarta.

PT Metro Batavia menyatakan sejak Februari 2013 maskapai Batavia Air tidak melayani 80 penerbangan langsung Hangzhou-Cina menuju Bali.

Dari Jakarta dilaporkan Direktur Komersial Batavia Air, Sukirno Sukrna, menyatakan pihaknya tidak melayani penerbangan langsung dari Hangzhou menuju Bali karena pihaknya sedang mengubah penerbangan tidak berjadwal menjadi penerbangan berjadwal pada rute itu.

"Jadi bukan pembatalan tapi kita hanya layani dari Desember 2012 sampai Januari 2013. Mulai Februari belum bisa karena masih mengurus perubahan dari 'carter flight' menjadi 'regular flight' atau 'schedule flight'," ujarnya

Sukirno menjelaskan pihaknya masih mengurus izin perubahan penerbangan "carter" menjadi penerbangan berjadwal pada otoritas penerbangan Cina.

Dia menambahkan pihaknya selama ini melayani rute Hangzhou-Bali menggunakan dua buah pesawat Airbus A321 berkapasitas 220 kursi dan pesawat A330 dengan kapasitas 314 kursi. Sukirno menambahkan pihaknya men-charter kedua pesawat itu pada sebuah perusahaan penyewaan pesawat di Cina.

Menurut dia, proses perubahan penerbangan charter menjadi penerbangan berjadwal rute Hangzhou menuju Bali pada Kementerian Perhubungan telah diajukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement