Selasa 29 Jan 2013 21:37 WIB

Minyak Mentah Curian Ditampung di Pertamina

Rep: Maspril Aries/ Red: Djibril Muhammad
Pipa Pertamina yang mengaliri minyak mentah
Foto: Antara
Pipa Pertamina yang mengaliri minyak mentah

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kepolisian Polda Sumatera Selatan (Sumsel) masih terus melakukan penyelidikan kasus minyak mentah curian yang akan diselundupkan ke Korea Selatan (Korsel).

Untuk mengusut asal minyak illegal tersebut, polisi melibatkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

"Polisi sudah meminta SKK Migas membantu untuk lokasi penyimpanan barang bukti minyak mentah tersebut. Barang bukti tersebut sudah kita arahkan untuk dibawa ke komplek Pertamina Unit Refinery III di Plaju. Di sana arealnya cukup luas untuk menempatkan truk-truk kontainer tersebut," beber Kepala SKK Migas Sumbagsel Setia Budi, di Palembang, Selasa (29/1).

Akhir pekan lalu, polisi dari Unit II Subdit IV Tipiter Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumsel berhasil menggagalkan penyelundupan minyak mentah melalui pelabuhan Boom Baru Palembang yang akan dikirim ke Korea Selatan.

Di Pelabuhan Boom Baru, polisi berhasil menyita empat unit truk kontainer yang membawa minyak mentah. Masing-masing kontainer berisi minyak mentah sebanyak 22 ton yang dimasukan ke dalam plastik. Di Pelabuhan Boom Baru berhasil disita 88 ton minyak mentah.

Kemudian aparat Unit II Subdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumsel melakukan pengembangan dan hasilnya, tiga unit truk truk kontainer berisi minyak mentah minyak mentah sekitar 66 ton berhasil kembali disita.

Tiga unit truk tersebut ditemukan saat sedang parkir di depan Rumah Makan Sahat, Kecamatan Pangkalan Balai,Kabupaten Banyuasin. Sementara itu tiga sopir truk tersebut diperiksa di markas Polda Sumsel.

Selain terus mengejar pemilik minyak mentah tersebut, polisi menurut Setai Budi juga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui dari mana asal minyak tersebut.

Kepala SKK Migas Sumbagsel menduga, minyak mentah dalam kontainer yang akan dikirim ke Korsel tersebut adalah hasil pencurian minyak atau Illegal Tapping yang dicuri dari pipa minyak yang membentang dari Tempino (perbatasan Jambi–Sumatera Selatan sampai ke Plaju di Palembang). "Kami menduga minyak tersebut milik Pertamina," tambah Setia Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement