Senin 28 Jan 2013 23:14 WIB

Gereja Katedral di Ambon Diteror Bom

The special detachment find some assembly bomb on the loecations of arrest. (illustration)
Foto: premisepunchtag.wordpress.com
The special detachment find some assembly bomb on the loecations of arrest. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Gedung Gereja Katedral Keuskupan Amboina, di Jalan Raya Pattimura, Kota Amon, Senin (28/1) malam, diteror dengan pesan singkat ancaman peledakan bom.

Wartawan ANTARA yang menghimpun data di Katedral Keuskupan Amboina, melaporkan, teror bom melalui SMS ditujukan kepada Pastor Katedral, Theo Amelwatin, Senin pukul 22.00 WIT. SMS dari nomor telepon genggam (HP) 081247680913 berisi pesan bahwa "bom meledak sejam lagi di Katedral".

Penjaga Katedral, Yonas Samar, mencurigai dua perempuan yang tidak diketahui identitasnya keluar dari fasilitas ibadah umat Katolik itu sekitar pukul 21.30 WIT. "Saya tidak bisa mengenali kedua perempuan tersebut karena berjalan tergesa-tegas dengan rambut menutupi wajah mereka," ujarnya.

Teror bom tersebut selanjutnya dilaporkan ke pos Mapolda Maluku yang lokasinya hanya berbatasan jalan raya dengan Katedral Keuskupan Amboina. Tim Gegana melakukan penyisiran dengan dipantau Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Suharwiyono.

Namun, selama dua jam menyisir, petugas tidak menemukan apa pun yang patut dicurigai berkaitan dengan bom. Kapolres Suharwiyono enggan berkomentar panjang soal teror bom tersebut.

"Kami akan mewaspadai aksi tidak bertanggung jawa seperti itu. Masyarakat hendaknya jangan mudah terprovokasi ulah oknum-oknum yang masih menginginkan di Ambon terjadi pertikaian," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement