REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gedung Graha Pena milik Jawa Pos Grup di Palembang diteror isu bom yang disampaikan melalui pesan singkat dari telepon interaktif Harian Sumatera Ekspres, Minggu malam.
Pemimpin Redaksi Sumatera Ekspres Palembang Agus Srimudin ketika dihubungi mengatakan pesan singkat atau sms tersebut diterimanya pukul 19.20 WIB yang awalnya menyampaikan kalau ada kebakaran disalah satu mal di kota tersebut.
Pesan kedua akhirnya diterima kembali dari nomor yang sama kalau di gedung tersebut juga terdapat bom yang siap diledakan, katanya.
Menurut dia, setelah mendapat sms itu langsung menelepon nomor tersebut tetapi tidak bisa dikontak karena dimatikan.
Setelah mendapat sms teror tersebut langsung menghubungi tim Gegana Polda Sumatera Selatan yang kemudian menyisir gedung dan halaman.
Akibat teror bom tersebut seluruh jurnalis dan karyawan yang sedang bekerja di dalam gedung dievakuasi, sehingga aktivitas kerja langsung dihentikan.
Dia menjelaskan, Tim Gegana setelah menyisir gedung dan halaman Graha Pena menemukan sebuah bungkusan tetapi tidak dibuka di tempat.
Sampai kini pihaknya masih waspada untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan akibat ancaman teror tersebut.
Salah seorang wartawan, Trisno mengaku mereka kaget mendapat informasi adanya teror bom tersebut.
"Kami langsung dievakuasi keluar gedung untuk menghindari berbagai kemungkinan yang terjadi," katanya.
Sementara Graha Pena tersebut berada di Jalan Kolonel Burlian Palembang. Selain Sumatera Ekspres di gedung tersebut berkantor sejumlah media cetak lainnya anak perusahaan Grup Jawa Pos itu.