Ahad 27 Jan 2013 20:23 WIB

Bantu Korban Banjir, Kader PKS Lampung Galang Dana

Rep: mursalin yasland/ Red: Damanhuri Zuhri
Banjir Bandang (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rahmad
Banjir Bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Hanya dalam waktu kurang dari 15 menit pada penutupan acara Multaqo Tarbawi Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW-PKS) Lampung, terkumpul dana Rp 2,65 juta, Ahad (27/1). Dana tersebut berasal dari kantong 140 kader se-Lampung.

Donasi kader partai ini, untuk membantu korban  yang terkena musibah banjir di Bandar Lampung, 24 Januari lalu.

Pengumpulan dana secara spontanitas tersebut, menjadi cerminan kesiapsiagaan kader PKS dalam menghadapi problematika kehidupan masyarakat. Hal ini juga, utamanya dalam kerangka saling membantu dalam setiap kondisi, baik lapang maupun sempit.

Dalam rilisnya, Mufti Salim, ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Lampung berharap setiap kader sigap dan tanggap terhadap kerja-kerja dakwah, diantaranya peduli dan responsif pada kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat yang terkena musibah.

"Kerja-kerja dakwah itu banyak, diantaranya membantu meringankan beban yang terkena musibah" kata Mufti Salim.

Menurut Mufti Salim, kerja dakwah itu, baik berupa tenaga, pikiran, bahkan harta dan nyawa sekalipun.

"Inilah bukti kita semua telah responsif dengan kerja-kerja dakwah. Hanya dalam 15 menit terkumpul Rp 2,65 juta untuk masyarakat yang membutuhkan di samping tadi pagi kita telah mempersiapkan secara fisik dengan berlari 1,5 jam," katanya.

Farida Yuniarti, Pembina Santika (Barisan Wanita Keadilan) PKS Lampung mengungkapkan, di luar hasil pengumpulan dari para kader sebesar Rp 2,65 juta, juga telah terkumpul dana sebesar Rp 10,05 juta.

"Bantuan tersebut terdistribusi dalam bentuk makanan siap saji ke beberapa titik yang terkena dampak banjir," katanya.

Juga untuk kebutuhan masyarakat lainnya seperti peralatan kebersihan, selimut, pembalut dan perlengkapan serta logistik dapur umum. Selain itu, memberikan santunan kepada dua nenek tuna netra Wak Bawon dan Mak Isah di Pasir Gintung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement