Ahad 27 Jan 2013 11:56 WIB

Waspada, Ada Potensi Hujan Tinggi Hingga Februari

 Meskipun diguyur hujan, ribuan umat Islam dengan khidmat mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Majelis Rasulullah di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Meskipun diguyur hujan, ribuan umat Islam dengan khidmat mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Majelis Rasulullah di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan masih ada potensi hujan tinggi di wilayah Jabodetabek hingga pertengahan Februari 2013.

"Sampai pertengahan Februari 2013, masih ada potensi hujan tinggi di wilayah Jabodetabek sehingga kita masih perlu waspada," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Widada Sulistya kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Widada Sulistya mengatakan, di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya puncak musim hujan tahun ini terjadi pada pertengahan Januari hingga pertengahan Februari.

Menurut dia, curah hujan tersebut pada puncaknya juga menjadi curah hujan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir atau dapat dikatakan di atas normal.

"Curah hujan ditunjukkan relatif lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun yang lalu atau di atas biasanya," katanya.

Banjir yang terjadi pada 17 Januari 2013 di Jakarta dan sekitarnya, kata dia, disebabkan dari akumulasi hujan dalam 10 hari terakhir yang membuat curah hujan menjadi tinggi di atas normal.

Potensi serupa, kata Widada Sulistya, masih mungkin terjadi dalam satu bulan ke depan hingga pertengahan Februari 2013.

Pihaknya memperkirakan, peluang terjadinya curah hujan dengan intensitas tertinggi terjadi pada rentang waktu antara pertengahan Januari, hingga sekitar pertengahan bulan Februari 2013.

Sebelumnya BMKG juga telah mengumumkan bahwa potensi adanya peningkatan curah hujan dengan intensitas tinggi berpeluang terjadi di Pulau Jawa pada akhir pekan minggu ketiga Januari.

Lembaga itu memantau semakin menguatnya aktifitas Monsun Asia yang merupakan faktor penyebab terbentuknya daerah pertemuan angin yang memanjang mulai dari Sumatera bagian selatan, Jawa, hingga Nusa Tenggara dimana daerah tersebut di dalam ilmu meteorologi merupakan wilayah potensial untuk pertumbuhan awan hujan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement