REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Selain sayuran yang dikembangkan dengan sistem organik, kini cabe rawit pun ditanam dengan cara yang sama. Dinas Pertanian dan Peternakan Manado, akan mengembangkan penanaman cabe rawit organik di kota ini.
"Kami akan mengembangkan penanaman cabe rawit organik di lahan seluas kawasan sekitar 10 hektar di beberapa wilayah Manado," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Manado, Ricky Poli, di Manado, kemarin.
Poli mengatakan, pengembangan tanaman cabe organik tersebut, akan diarahkan ke wilayah Kecamatan Mapanget dan Tikala, karena di kedua tempat ini, masih banyak lahan-lahan tidur, meskipun tidak sedikit juga yang telah dimanfaatkan.
Poli menjelaskan, pengembangan cabe rawit organik tersebut mendapat dukungan dari Bank Indonesia Manado, karena untuk mengembangkan tanaman cabe organik tersebut, akan memanfaatkan pupuk kompos hasil komposting dari bank sampah penduduk Manado, yang didukung oleh BI.
"Kami menampung hasil komposting dari masyarakat, yang akan digunakan sebagai pupuk dalam pengembangan tanaman cabe rawit organik nanti," kata Poli.
Ia menyebutkan, Dinas Pertanian dan Peternakan Manado mengembangkan tanaman organik, dengan tujuan untuk mengajak seluruh warga kota ini mulai menggunakan hasil pangan organik. Ia menegaskan, dengan dengan mengkonsumsi makanan organik, maka bisa meningkatkan kederajat kesehatan masyarakat, sebab makanan yang masuk dalam tubuh tidak tercemar oleh zat-zat kimia dan radikal bebas.
"Selain itu, dengan mengembangkan tanaman cabe rawit organik, maka pupuk organik hasil komposting masyarakat dari bank sampah, menjadi bernilai ekonomi tinggi, yang bisa menaikan pendapatan dan perekonomian masyarakat," kata Poli.
Ia menambahkan selain akan diarahkan untuk konsumsi masyarakat luas, penyaluran tanaman cabe organik tersebut akan dilakukan ke perhotelan dan usah-usaha kuliner lainnya, agar makanan yang dikonsumsi makin sehat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
