Ahad 27 Jan 2013 05:30 WIB

Ini Dia Modus Baru Penyelundupan Narkoba

Barang bukti narkoba
Foto: Agung Fatma Putra
Barang bukti narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pengiriman paket narkoba dengan dimasukkan ke dalam piston mobil sebagaimana diungkap Bea dan Cukai Balikpapan, Rabu (24/1), ternyata tidak hanya terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur, tetapi juga di Amerika Serikat.

Dalam tayangan program Catch A Smuggler (Menangkap Penyelundup), kanal National Geographic, Sabtu (26/1), memperlihatkan dengan gamblang upaya serupa penyelundupan narkoba jenis heroin ke Amerika Serikat melalui Bandara John F Kennedy (JFK) di New York.

Sebanyak 1,6 kg heroin dikeluarkan para petugas Bea Cukai di Bandara JFK dari balik piston mobil yang dikirim dalam paket dari Mumbai, India.

Paket yang ditangkap para petugas di Balikpapan dikirim Noori Deep, Gagan Garima Complex 3rd Floor No 301 Mumbai, India. Di dalam 12 piston, petugas menemukan sabu-sabu seberat 2,08 kg.

Sama seperti dituturkan Djanurindro Wibowo, Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Balikpapan, bahwa pada mulanya mereka melihat tidak ada yang perlu dicurigai dari kiriman paket tersebut.

Demikian juga para petugas di Bandara JFK. Namun karena curiga, mereka terus memeriksa paket tersebut. Setelah dibuka pakingnya, setiap piston ditimbang untuk mengetahui beratnya.

Diketahui berat piston itu berkisar 940 gram hingga 980 gram, berat yang dianggap cukup normal untuk benda itu.

Di Balikpapan, Djanurindro mengambil risiko dengan merusak piston itu, dah berhasil membuktikan kecurigaannya dengan menemukan bungkusan berisi sabu-sabu (metamphetamine) di balik besi yang dicor di bawah kepala piston.

"Kalau tidak terbukti, Bea Cukai harus ganti rugi," kata Djanurindro seraya meringis.

Di JFK, para petugas mulanya mengebor salah satu piston yang terberat dengan risiko yang sama seperti Djanurindro. Namun mereka juga berhasil menemukan bungkusan berwarna kuning yang berisi serbuk putih.

"It's heroin," kata petugas berseragam putih jas laboratorium dalam tayangan itu, yang membuat para petugas yang berseragam biru tersenyum puas.

Setelah terbukti demikian, mereka membuka seluruh piston yang ada. Kali ini tidak lagi dengan mengebor, tapi cukup dengan memukul keras kepala piston. Setiap kepala piston yang patah menjatuhkan bungkusan kuning berisi heroin.

Berikutnya, petugas bea cukai di Bandara JFK segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Melalui pengintaian, polisi kemudian membekuk dua orang yang mengambil paket tersebut.

Salah seorang petugas itu mengungkapkan keheranannya karena alamat tujuan adalah alamat asli.

Di Balikpapan, Direktorat Serse Narkoba Polda Kaltim menangkap FS yang mengambil paket tersebut, sehari setelah paket tiba dari India.

Menurut Hariadi, Ketua RT 44 Sumber Rejo, Balikpapan Tengah, alamat tujuan paket narkoba tersebut, Jalan AMD 35 Sungai Ampal RT 44 No 07 RW 015 Sumber Rejo, Balikpapan, adalah benar rumah orangtua FS.

"Balikpapan memang sudah jadi satu tujuan pengiriman narkoba internasional karena di sini memang banyak penggunanya," cetus I Ketut Rasna, Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Balikpapan.

Sebuah penelitian dari Universitas Indonesia menyebutkan, sebanyak 3,1 persen atau 100 ribu orang lebih dari 3,5 juta penduduk Kalimantan Timur adalah konsumen berbagai jenis narkoba.

Angka itu membuat Kaltim nomor tiga konsumen narkoba di Indonesia setelah Riau dan Jakarta.

Karena itu, kata Ketut Rasna, tidak mengherankan bahwa orang mengupayakan segala cara untuk bisa memasukkan narkoba ke Kalimantan Timur, dimana Balikpapan adalah gerbangnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement