Jumat 25 Jan 2013 19:19 WIB

Ini Dia Pemicu Masalah di Puncak

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Endah Hapsari
Sungai Ciliwung
Foto: setkab.go.id
Sungai Ciliwung

REPUBLIKA.CO.ID, PUNCAK -- Betonisasi untuk pembangunan vila di Kawasan Puncak memakan lebar hulu Sungai Ciliwung. ''Dulu sungai ini lebar sekali, lima tahun belakangan sampai sekarang lebarnya tidak sampai tiga meter,'' ujar Mogi salah satu warga Kampung Neglasari, RT01/04, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Bogor.

Menurut Mogi, sungai ini bernama Cikamasan, yang nantinya akan menyatu dengan aliran sungai lain yang membentuk Sungai Ciliwung. Vila-vila baru banyak yang bermunculan dan memakan lahan kosong yang dulunya adalah kebun. ''Tidak hanya Vila, tapi warga sekitar sini ikut-ikutan membeton rumahnya memakan lebar sungai,'' ujarnya

Dari pantauan Republika, salah satu tembok vila yang berdiri kokoh di Kampung Pondok Caringin II, RT02/04, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor menyempitkan lebar sungai. Lebar sungai hanya dua meter, melewati jembatan yang dibuat untuk jalan menuju vila. Di depan vila pun terdapat rumah yang di bawahnya ada aliran sungai cikamasan hulu sungai ciliwung. Beton rumah tersebut menghalangi aliran air sungai cikamasan.

Sementara di samping vila ada kamar mandi umum yang limbahnya langsung dibuang ke sungai. Sampah juga banyak menghiasi sisi beton rumah dan tembok vila. Batang pohon bambu banyak jatuh di samping vila menahan laju air sungai.

Tidak hanya di Desa Tugu Utara, Desa Tugu Selatan menyempitkan aliran sungai yang dahulu luas, beberapa vila dibangun tepat dibadan sungai, vila-vila tersebut berlokasi di RT02/07, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Rata-rata vila dibangun setahun belakangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement