REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, tidak akan ada curah hujan yang ekstrem pada Sabtu – Ahad (26 dan 27 Januari) bahkan hingga satu minggu ke depan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan sekitarnya.
Kalau pun hujan, diperkirakan hanya akan terjadi secara sporadis dengan intensitas ringan hingga sedang antara 20 - 50mm dalam sehari yang terjadi pada siang dan sore hari, dengan konsentrasi di wilayah bagian selatan.
“Berdasarkan pantauan kondisi cuaca saat ini, Jumat (25/1), secara umum menunjukkan pengaruh aktifitas Monsun Asia lemah. Adanya sistem tekanan rendah di Australia bagian utara dan barat laut yang dapat bertahan untuk jangka waktu hinggga 7 hari ke depan, masih merupakan faktor dominan pembentukan daerah pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah Indonesia bagian selatan, mencakup wilayah Sumatera bagian Selatan, Laut Jawa, Jawa, Nusa Tengggara, Kalimantan bagian Selatan dan Utara, Sulawesi bagian Tengah, Maluku bagian Tengah dan Papua bagian Utara,” jelas BMKG dalam siaran persnya sore ini.
Dengan mempertimbangkan perkembangan beberapa faktor dominan yang mempengaruhi dinamika atmosfer di wilayah Indoonesia untuk jangka waktu 1 minggu ke depan, menurut BMKG, tidak ada potensi terjadinya curah hujan dengan intensitas ekstrim (Curah hujan > 150 mm/hari) di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
“Namun demikian kondisi cuaca harian masih fluktuatif, dimana potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ( curah hujan 20 - 100 mm/hari) masih dapat terjadi secara sporadis di beberapa wilayah,” terang BMKG.