Jumat 25 Jan 2013 15:22 WIB

Harga Daging Sapi di Sampit Rp 120 Ribu per Kg

Daging sapi (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging sapi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SAMPIT==Harga daging sapi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih bertahan tinggi Rp 120 ribu per kilogram yang berlangsung sejak dua pekan silam, padahal sebelumnya hanya Rp 75 ribu per kilogram.

"Pemicu masih tingginya harga daging sapi tersebut, pasokan sapi dari luar daerah terutama Pulau Jawa masih kurang akibat cuaca buruk belum lama ini. Jika pun saat ini pasokan mulai tiba seiring membaiknya cuaca, belum langsung membuat harga daging sapi di pasaran normal," kata salah seorang pedagang daging sapi di pasar Keramat, Kabupaten Kotim, Liah di Sampit, Jumat.

Harga daging sapi di sejumlah pasar seperti di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) dan Pasar Keramat Sampit, harga daging sapi rata-rata dijual Rp 120 ribu per kilogram.

Ada yang menjual Rp 110 ribu per kilogram, tetapi hanya bagi pelanggan tetap untuk kepentingan usaha seperti rumah makan dan pentol bakso. Harga saat ini jauh lebih tinggi dibanding harga normal yang hanya Rp 75.000 ribu per kilogram.

"Kami beli dari agennya saja sudah tinggi, itu pun dagingnya terbatas. Untungnya tipis, tapi kalau tidak jualan, kasihan lagi pelanggan karena mereka butuh daging untuk usaha mereka seperti bakso atau rumah makan," katanya.

Di Pasar Keramat, hanya sedikit pedagang yang berjualan daging sapi. Sebagian dari mereka yang sebelumnya juga ada menjual daging sapi, sementara waktu memilih menjual daging ayam karena sulit mendapatkan daging sapi.

"Memang pasokan mulai ada yang masuk, tapi kan stok belum normal seperti semula, makanya harga masih tinggi. Memang butuh waktu. Kalau pasokan sudah benar-benar lancar dan stok melimpah, maka baru harga mungkin akan turun," ungkapnya.

Sementara Kepala Bidang kesehatan hewan, masyarakat veteliner dan tanaman Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Kotim, Hendra mengatakan, Kabupaten Kotim memang masih bergantung adanya pasokan sapi daerah lain. Tidak heran jika harga daging sapi langsung melonjak ketika pasokan tersendat dan pasokan menipis seperti sekarang.

Selama 2011 lalu, Kotawaringin Timur (Kotim) mendatangkan sebanyak 4.632 sapi, sedangkan 2012 sebanyak 4.681 sapi.

Dari jumlah tersebut, sekitar 75 persen didatangkan dari luar daerah seperti Madura, Nusa Tenggara dan Kalimantan Selatan akibat masih terbatasnya produksi sapi di peternakan lokal.

"Pemerintah daerah mencoba menggenjot produksi sapi dengan membantu peternak lokal, namun belum membuahkan hasil signifikan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement