Jumat 25 Jan 2013 15:08 WIB

Cabai dkk Masih Betah Bertahan Tinggi

Rep: c02/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang sayur mayur di pasar tradisional (ilustrasi).
Foto: Antara/Yuhdi Mahatma
Pedagang sayur mayur di pasar tradisional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PETOJO ILIR -- Musim penghujan yang tengah melanda sebagian besar wilayah Jakarta berimbas pada kenaikan harga sayur mayur. Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Petojo Ilir, Jakarta Pusat,  Jumat (26/1) kenaikan harga tertinggi terjadi pada sayur bayam.

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Petojo Ilir, Roni (39) mengatakan mulanya ia biasa membeli bayam dengan harga Rp 15 ribu per 20 ikat. Sekarang harga bayam melambung tinggi hingga Rp 50 ribu per 20 ikat.

Kenaikan harga juga terjadi pada tomat. Menurut Roni, sebelum musim penghujan harga tomat Rp 7 ribu per kilogram (kg), sekarang harganya menjadi Rp 12 ribu per kg.  Sementara untuk cabai, kenaikan tertinggi terjadi pada cabai rawit merah. Harga cabai rawit merah ini mengalami kenaikan dari Rp 18 ribu menjadi Rp 28 ribu per kg.

Harga bawang merah juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Mulanya, satu kilogram bawang merah dihargai Rp 7 ribu, sekarang harganya menjadi Rp 15 ribu. "Semuanya rata harga naik, yang enggak naik cuma kol saja," ujar Roni.

 

Kenaikan harga-harga tersebut, menurut Roni, berimbas pada menurunnya pendapatan yang diperolehnya. "Biasanya sehari bisa dapat Rp 80 ribu sekarang paling Rp 50 ribu-60 ribu," ujar pria yang mengaku sudah lebih dari dua puluh tahun berdagang di pasar ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, tak jarang calon pembeli urung membeli dagangannya dikarenakan harga yang mahal. Kalaupun membeli, biasanya membeli hanya separuh saja.

Hal senada diungkapkan pedagang sayur lainnya, Edi (44). Sejak harga sayuran meroket, omzet Edi menurun hingga 50 persen. Sepinya pembeli membuat lapak dagannya masih penuh hingga siang hari. "Kalau masih banyak begini biasanya saya jual keliling rumah. Kalau enggak begitu bisa busuk," ungkap dia.

Tidak hanya sayuran, beberapa komoditi lain seperti telur dan daging ayam juga mengalami kenaikan. Harga telur ayam yang mulanya Rp 16 ribu sekarang naik menjadi Rp 20 ribu. Sementara harga daging ayam negeri kini berada di harga Rp 35 ribu per kg. Padahal sebelumnya hanya Rp 32 ribu per kg.

Kenaikan harga bahan-bahan pokok juga dikeluhkan oleh masyarakat. Warto (36), salah seorang konsumen di Pasar Petojo Ilir, mengaku kenaikan harga tersebut berimbas pada pendapatan dia sebagai pemilik rumah makan di kawasan Petojo Ilir. "Berat ya, karena saya jualnya harga biasa, enggak dinaikin," jelas dia.

Kenaikan harga sejumlah bahan-bahan pokok ini disebabkan oleh tersendatnya distribusi akibat cuaca yang buruk. Saat cuaca sudah membaik, biasanya harga-harga akan kembali normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement