Jumat 25 Jan 2013 14:56 WIB

Ayam Potong Jadi Buruan Para Ibu di Jakbar

Rep: c02/ Red: Nidia Zuraya
Daging sapi (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KALIDERES -- Harga daging sapi yang masih tinggi membuat para ibu rumah tangga harus memutar otak agar keluarganya tetap mendapat gizi yang cukup. Salah satunya adalah dengan mengganti konsumsi daging sapi dengan daging ayam.

Sri, seorang ibu rumah tangga yang tinggal wilayah Kalideres, Jakarta Barat, mengatakan sekarang lebih sering membeli ayam potong atau telur untuk disajikan sebagai lauk ketimbang membeli daging sapi yang harganya sudah tidak masuk akal. Untuk menyiasati agar menu yang tersaji di rumahnya setiap hari tidak membosankan, ia mengaku harus pintar-pintar mengolah masakannya.

"Biasanya sehari ayam goreng, besoknya telur cabai, lalu besoknya lagi ayam kecap. Itu-itu saja," ujarnya kepada Republika, Jumat (25/1). Sri juga memilih tidak menggunakan tempe atau tahu karena suka tidak laku dimakan oleh anak-anaknya.

Tidak hanya itu, para ibu rumah tangga juga harus berhati-hati dalam memilih ayam potong agar tidak memilih ayam tiren atau ayam sakit karena saat ini flu burung kembali menyebar walaupun di Indonesia belum terlalu banyak terdengar kabar unggas yang terjangkit flu burung.

Harga daging sapi sendiri di wilayah Jakarta Barat masih berkisar Rp 94 ribu - Rp 100 ribu per kilogram (kg). Banjir yang kemarin melanda juga tidak membantu penurunan harga daging sapi, bahkan saat banjir daging sapi sempat melonjak tinggi dan langka di pasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement