REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) kedelapan yang berlangsung 20-24 Februari 2013 akan menampilkan tumpeng raksasa dari kue keranjang.
''Hal ini sebagai pertanda bahwa pelaksanaan PBTY yang merupakan kolaborasi kebudayaan lokal dan Tionghoa dan sudah berjalan selama delapan tahun ini berlangsung dengan harmoni dan baik,''kata Ketua Umum PBTY Trikirana Haryadi pada wartawan usai bertemu dengan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, di Kepatihan Yogyakarta, Jum'at (25/1).
Menurut dia, dengan adanya PBTY kerukunan diantara suku-suku Tionghoa di Yogyakarta yang sekarang ada 14 paguyuban dengan masyarakat Yogyakarta makin erat. Tumpeng raksasa ini diharapkan akan memecahkan Rekor MURI yang akan ditampilkan tanggal 23 Februari.
''Ternyata selama sewindu tidak ada goncangan dan hambatan apapun dalam melaksanakan PBTY. Bahkan Presiden SBY pada saat sambutan perayaan Imlek tahun lalu memberi contoh bahwa perayaan Imlek di Yogyakarta sebagai akulturasi budaya yang sangat cantik dan baik,''ungkap Ana (panggilan akrab Trikirana Haryadi).
Kegiatan yang penting lainnya dalam PBTY tahun ini, kata dia, diresmikannya gapura Kampung Ketandan yang merupakan usulan dari Sultan HB X sekitar dua-tiga tahun lalu, tetapi baru bisa terlaksana tahun ini. Kampung Ketandan merupakan kampung pecinan di Yogyakarta.
Peresmian gapura Kampung Ketandan akan dilaksanakan tanggal 20 Januari sore bertepatan dengan pembukaan PBTY ke-8 yang mengambil tema "Sewindu Pekan Budaya Tionghoa Harmoni Budaya Yogyakarta." Gapura ini menampilkan akulturasi antara budaya Jawa dan Tionghoa.
Di bagian atas tengah gapura tersebut ada lambang keraton Yogyakarta , sedangkan di sampingnya ada gambar naga yang merupakan simbolisasi Shio Tionghoa yang terbaik, jelas dia.
Diakui Ana, PBTY ini ternyata mempengaruhi wisata lokal karena pada waktu acara PBTY okupasi hotel dan pengunjung dari luar kota Yogyakarta cukup banyak. ''Bahkan ketika menjelang Imlek sudah banyak orang Jakarta dan Bandung menanyakan kapan PBTY akan berlangsung,''ungkap dia.
Lebih lanjut Ana mengatakan pada PBTY kali ini akan ada karnaval yang diselenggarakan 23 Februari. Dalam karnaval ini akan ditampilkan naga barongsai terpanjang di Asia yakni 132 meter dengan kepala sebesar becak. Yang membawakan barongsai kali ini adalah sekitar 200 personil dari Angkatan Udara.