REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Stok beras bantuan untuk para korban bencana alam banjir yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menipis dan tinggal tersisa 16 ribu ton beras.
Sekretaris Daerah Pemkab Karawang, Iman Sumantri, mengatakan, sebenarnya Pemkab Karawang memiliki stok beras sebanyak 51 ribu ton beras untuk para korban bencana alam banjir.
Tetapi stok beras tersebut sudah didistribusikan kepada para korban banjir yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Karawang. Sehingga stok beras yang tersisa hingga Senin hanya mencapai 16 ribu ton beras.
Ia memperkirakan, sisa stok beras yang tersedia saat ini tidak akan mencukupi kebutuhan para korban banjir sampai beberapa hari ke depan.
Menurut dia, selain beras para korban banjir juga memerlukan makanan pendamping seperti telur, mie instan, sarden, dan lain-lain. Oleh Karena itu, ia berharap ada bantuan dari berbagai pihak untuk mengurangi beban yang dialami para korban banjir.
Berdasarkan data Satkorlak Penanggulangan Bencana Karawang, selama banjir yang berlangsung beberapa hari terakhir, terdapat 90 desa/kelurahan di 23 kecamatan dari total 30 kecamatan yang ada di Karawang terendam banjir.
Sebanyak 23.660 rumah penduduk, 30.349 KK, dan 103.651 jiwa menjadi korban banjir. Peristiwa banjir juga menyebabkan empat korban jiwa meninggal, yakni Karsih yang baru berusia 5 hari, Asep (12), Sanan (61), dan Oneng (72).
Akibat banjir itu, seluas 52 ribu hektare areal persawahan di daerah tersebut terendam banjir.